Senin, 07 April 2014

Kenali Technopreneur dan Perannya untuk Bangsa

Kenali Technopreneur dan Perannya untuk Bangsa




Nama :
1.      Fairuz Rahman            (1501153721)
2.      Arvin Tobias               (1501150625)
3.      Kevin Samantha          (1501155802)
4.      Charles                        (1501149232)
5.      Calvin Erbianco          (1501152946)



Apa itu Technopreneur ?

            Technopreneur merupakan penggabungan antara pemanfaatan perkembangan Teknologi dan Konsep Entrepreneur.  Dimana entrepreneur  sendiri dapat di definisikan sebagai sesesorang yang menciptakan bisnis / usaha dengan keberanian untuk mengambil resiko guna mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Technopreneur adalah Entrepreneur yang mengoptimalkan berbagai potensi perkembangan teknologi yang ada  sebagai basis pengembangan usaha yang di jalankannya, atau bisa di bilang Technopreneur ini adalah Entrepreneur modern yang berbasis pada teknologi dalam menjalankan usahanya.
Contoh Perusahaan yang berbasis Technopreneur
1.       Microsoft
2.       Google
3.       Facebook
4.       Twitter
5.       Dan masih banyak lagi perusahaan besar lain.
Namun perlu di ketahui bahwa Tehnopreneur ini tidak hanya di batasi oleh pemanfaatan teknologi informasi saja, seperti vendor IT, Web Hosting atau web design, namun segala jenis usaha, seperti meubel, pertanian, elektroik, industri, restaurant, supermarket atau bahkan kerajinan tangan. Sehingga semua orang bisa menjadi seorang technopreneur, karena semua orang berhak dan mampu untuk menjadi Technopreneur asal ada keinginan yang bersumber dari keinginan mereka sendiri. Karena Technopreneur itu adalah sebuah pilihan. 




1. Riset pasar

Hampir semua bisnis membutuhkan riset pasar untuk menentukan feasibility suatu produk atau jasa. Riset pasar juga memberi keuntungan lebih bagi calon technopreneur sehingga mengetahui persoalan apa yang akan dipecahkan dalam masarakat. Setelah itu hasil riset pasar diwujudkan menjadi sebuah produk yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. 
Sebab secanggih apapun teknologi yang ditawarkan bila tidak menyentuk kehidupan masyarakat maka tidak ada seorang pun yang akan memakai atau membelinya. 
2. Differensiasi produk


Produk yang dibuat harus memiliki keunikan dan keunggulan yang tidak dimiliki oleh produk lain yang ada di pasaran. Kalau anda memilih untuk jadi blogger, usahakan konten blog anda benar-benar tidak biasa sehingga orang berbondong-bondong untuk membaca setiap update terbaru blog anda. Bila anda ingin menjadi programmer game, buatlah game yang konsep dan permainanannya belum ada selama ini sehingga orang tertarik untuk memainkannya. 

Stand out of the crowd adalah cara terbaik untuk menjadi sukses di era internet seperti saat ini. Baca cara unik promosi blog yang tidak biasa. 




3. Tentukan pangsa pasar

Menentukan pangsa pasar juga turut berpengaruh pada kesuksesan anda. Seorang tehnopreneur harus menentukan akan main di pangsa pasar yang mana. Hal itu untuk memudahkan spesifikasi produk dan juga saat menentukan harga jual. 

Ambil contoh, anda ingin membuat aplikasi Android berbasis game dengan pangsa pasar kategori usia 15-20 tahun. Tentu game tersebut harus memiliki citra yang mewakili orang di range usia tersebut. Biasanya game tersebut harus memacu adrenalin, atau punya warna serta tampilan game yang menarik. Bila ingin menyasar di kategori usia lain, maka anda harus menyesuaikan dengan kebiasaan orang di rentang usia tersebut.



4. Tes pasar
Setelah produk anda selesai, sebelum anda melempar produk tersebut ke publik. Ada baiknya bila anda melakukan tes pasar terlebih dahulu. Hal tersebut untuk menguji apakah produk tersebut bakal diterima oleh orang banyak atau tidak. Tes produk juga merupakan saat terbaik untuk mendapatkan feedback tentang kekurangan yang ada pada produk kita. Makanya technopreneur harus membuat komunitas yang solid sebagai tempat tes produk.


5. Terus berinovasi

Bila produk tersebut sudah laris manis di pasaran, maka jangan pernah berhenti berinovasi untuk membuat produk tersebut semakin unggul dan mempunyai additional value bagi masyarakat. Tengoklah Facebook meskipun mereka merupakan rajanya sosial media namun mereka tidak pernah berhenti berinovasi. Sebab seorang technopreneur sejati adalah orang yang mampu mengombinasikan kecanggihan teknologi dan semangat entrepreneurship. 

6. Lindungi hak paten
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya bagi seorang tehnopreneur adalah mendaftarkan produk anda ke Ditjen Hak Kekayaan Intelektual untuk mendapat hak paten atas karya anda. Karena produk anda berbasis teknologi dan informasi maka hak paten sangat diperlukan agar tidak ada pihak lain yang menelurkan produk yang sama tanpa seizin anda. 


Technopreneur : Peluang kaya tanpa banyak biaya.

Banyak sekali contoh pengaplikasian konsep Technopreneurship, seperti yang dilakukan oleh  Linus Trovaldi yang mampu menciptakan software open source yang kita kenal saat ini dengan nama linux, ataupun Bill Gates yang mengawali keberhasilannya dengan OS Windowsmiliknya, atau kita ambil contoh dari Indonesia, yakni Andrew Darwis dengan forum KASKUS miliknya yang kini menjadi forum online terbesar di Indonesia, tidak hanya itu, di Indonesia juga muncul nama pak Onno W.Purbo dan Michael Sunggiardi yang memberikan gagasan tentang terciptanya Warung Internet ( WarNet ) ,  RT/RW-Net, serta pengembangan wajan bolic untuk mendapatkan internet yang murah namun dengan jangkauan wireless LAN yang lebih luas. dari sekian contoh technopreneur yang ada, bayangkan berapa keuntungan yang mampu mereka capai ataupun manfaat yang mampu mereka bagi kepada para pengguna Inovasi mereka. mereka menjadi technopreneur dengan inovasi yang mereka miliki dan memberikan manfaat kepada orang-orang yang menggunakan inovasi mereka.
Contoh lain pengaplikasian konsep Technopreneur yang sedang tren saat ini salah satunya adalah Toko Online, disini technopreneur tidak butuh banyak modal mendukung usahanya. Karena technopreneur memanfaatkan peluang dalam perkembangan teknologi saat ini. Seorang Tecnopreneur bisa menggunakan Website untuk menggantikan fungsi dari sebuah toko, hanya dengan bermodal Domain dan Hosting, mereka bisa mendirikan sebuah toko online guna memasarkan barang yang mereka miliki. Dan sebagai media publikasi mereka cukup menyebarkan url website tempat toko online mereka, selain itu untuk pemasaran cukup dengan memaksimalkan fungsi dasar seach engine untuk mendukung publikasi website mereka, dimana search engine ini biasanya jadi tujuan awal dari para netter ( pengguna Internet ) untuk mencari apa yang mereka inginkan. Bisa dibayangkan target pemasaran mereka tidak dibatasi oleh jarak ataupun lokasi, karena pengunjung toko online mereka bisa berasal dari mana saja, baik dari luar kota, atau bahkan luar negeri, karena ketika kita membuat sebuah informasi di internet, maka informasi itu mampu di akses oleh semua pengguna internet. Tidak hanya itu, kita juga bisa menggunakan jejaring sosial seperti (Facebook, twitter, dll ) yang biasa digunakan sebagai media pertemanan , guna memasarkan produk atau jasa yang kita miliki. Perlu di ketahui bahwa konsep technopreneur menawarkan banyak kelebihan, antara lain :  kemudahan bagi konsumen dan pelaku bisnis sendiri, pelaku bisnis dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen tanpa harus bertatap muka, transaksi jual beli jauh lebih mudah dan cepat, jam kerja pelaku bisnis yang tidak terikat seperti layaknya pegawai, hemat tenaga dan pastinya hemat biaya. Dan jika di perhatikan, semua kelebihan ini mampu memberikan banyak keuntungan bagi para pelakunya ( Technopreneur )

Pemerintah dukung adanya Technopreneur


Banyak yang belum tau bahwa pemerintah juga turut mendukung pengembangan Technopreneurship atau bisnis berbasis teknologi, itu karena Technopreneur di Indonesia bisa menjadi tulang punggung pembangunan nasional serta mendukung kemandirian bangsa, semua itu di katakan oleh menteri Koordinator perekonomian Hatta Rajasa dalam pidatonya. Menurut beliau, perguruan tinggi harusnya juga memiliki tugas untuk mencetak orang-orang yang tidak hanya sekedar mencari lapangan kerja, tapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mereka mampu menjadi seorang Technopreneur dan mampu menciptakan sebuah lapangan kerja baru bagi para calon pegawainya, sehingga diharapkan dapat membawa perubahan kondisi bangsa ke arah yang lebih baik dalam berbagai bidang.

Perlu kita tau bahwa di tahun 2015 ASEAN akan menerapkan Economic Community. Ini akan menjadi awal dimulainya pasar bebas regional ASEAN, sehingga peredaran uang dan barang akan sangat berpusat pada teknologi, karena pemasaran dilakukan antar begara-negara ASEAN, maka dibutuhkan banyak Technopreneur yang mampu memanfaatkan teknologi secara tepat guna meningkatkan daya saing bisnisnya menghadapi pesaing-pesaing lain dari kawasan ASEAN pada tahun 2015 nanti.  Karena sebenarnya Indonesia memiliki potensi untuk menghadapi ASEAN Economic Community ini, yakni berupa sumber daya manusia yang sangat mencukupi untuk bersaing, dengan jumlah penduduk Indonesia hingga 39% dari total penduduk ASEAN maka indonesia di katakan mampu memberikan pengaruh besar bagi ASEAN Economy Community . Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang lebih dari negara-negara ASEAN yang lain, sehingga Indonesia memiliki Potensi besar dalam ASEAN Economy Community ini. Karena itulah, begitu besar harapan pemerintah kepada para generasi mudaIndonesia sebagai agen of change (agen pembawa perubahan) dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk mampu mengembangkan potensi Indonesia yang telah ada tersebut sebagai seorang Technopreneur guna mampu bersaing dengan negara ASEAN yang lain, sehingga Indonesia mampu menjadi pemain Utama, bukan hanya sekedar partisipan dalam ASEANEconomy Community ini.  Itulah mengapa Technopreneur juga turut berperan sebagai pendukung kemandirian bangsa guna melakukan pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan  meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di kancah Internasional.

Jadi Pencari Kerja atau Pencipta Lapangan Kerja ?

Melihat kondisi di negara kita saat ini, dimana jumlah pencari kerja terus bertambah setiap tahunnya namun tidak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja yang mampu menampung semua pencari kerja tersebut, ini mengakibatkan jumlah pengangguran di Indonesia terus ada bahkan bisa bertambah tiap tahunnya. Bisa dibanyangkan berapa jumlah sarjana yang lulus tiap tahunnya, namun dari jumlah sebesar itu, jumlah lapangan kerja yang ada tidak mampu menampung keseluruhan jumlah sarjana-sarjana muda tersebut, kondisi inipun belum di tambah dengan jumlah sarjana lulusan tahun-tahun yang lalu, yang  juga belum memperoleh pekerjaan. Sudah bukan waktunya bagi kita untuk mencari lapangan kerja yang mampu  menampung kita, sudah bukan waktunya bersaing dengan para pencari kerja yang jumlahnya terus menerus bertambah, dan sudah bukan waktunya bagi kita untuk menambahkan nama kita ke daftar para pencari kerja atau bahkan para pengangguran. Dengan memanfaatkan Peluang dan Kemampuan yang kita miliki, ini waktunya bagi kita untuk melakukan Inovasi terhadap teknologi secara tepat guna, sehingga kita mampumeningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan sebuah lapangan kerja baru guna turut mengurangi angka pengangguran di negeri ini, serta mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di mata dunia.


http://www.olpreneur.com/2013/10/tips-sukses-jadi-technopreneur.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar