IMPLEMENTASI
CRM PADA PERUSAHAAN KONSERVATIF
Nama :
1. Fairuz
Rahman
(1501153721)
2. Arvin
Tobias
(1501150625)
3. Kevin
Samantha (1501155802)
4. Charles
(1501149232)
5. Calvin
Erbianco (1501152946)
Customer Relationship Management (CRM) adalah salah
satu bentuk aplikasi Teknologi Informasi (TI) di departemen penjualan atau
marketing suatu perusahaan. Tetapi ide atau nafas dari CRM sendiri tidak lain
dan tidak bukan adalah pelayanan, contoh nyatanya bisa ditanyakan ke penjaga
warung dekat rumah yang mampu menjaga pelanggannya selama bertahun-tahun.
Artikel
pertama dari penulis akan mencoba memaparkan apa itu CRM, sejarah CRM, apa yang
ada di pasaran, implementasi CRM dan apa keuntungan dan kerugian yang mungkin
terjadi.
PENGERTIAN
CRM
Setelah era digital yang selalu
menggunakan “e-“ didepan semua kata seperti e-commerce, e-book, esales, e-mail,
dst, Customer Relationship Management atau CRM merupakan akronim atau singkatan
yang paling populer dikalangan orang-orang sales dan marketing. Kalau di-bahasa
Indonesia-kan kira-kira adalah Manajemen Hubungan Pelanggan (MHP).Telaah per
katanya adalah sebagai berikut; Pelanggan atau customer, kata
pertama, di kamus bahasa Inggris artinya adalah seseorang yang berulang kali
atau teratur melakukan pembelian kepada seorang pedagang. Jadi pelanggan adalah
orangnya (dalam definisi ini tidak disinggung tentang kepuasan, mahal-murahnya
pembelian, dll). Hubungan atau relationship, kata kedua, adalah
bentuk komunikasi dua arah antara pembeli dan penjual. Manajemen, kata
terakhir, artinya pengelolaan (secara luas tanpa perlu menjabarkan detail
bagaimana mengelola sesuatu). Jadi definisi diatas kalau digabungkan kira-kira
menjadi pengelolaan hubungan dua arah antara suatu perusahaan dengan orang yang
menjadi pelanggan di perusahaan tersebut.
CRM dalam
perkembangannya juga bisa didefinisikan sebagai berikut:
CRM adalah sebuah istilah industri TI untuk
metodologi, strategi, perangkat lunak (software)
dan atau aplikasi berbasis web lainnya yang mampu membantu sebuah perusahaan(enterprise,
kalau besar ukurannya) untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan.
CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk
berkonsentrasi menjaga pelanggan (supaya tidak lari ke pesaing) dengan
mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, email,
masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing.
CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dari
suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa
mengelola hubungan dengan para pelanggan. Bingung? Jangan kawatir, para ahli
marketing juga mengatakan bahwa tidak mudah mendefinisikan apa itu CRM. Ini
dikarenakan luasnya cakupan CRM terhadap aktivitas sales dan marketing yang
pada akhirnya menjadi bagian dari manajemen pengetahuan (knowledge management)
dari perusahaan itu sendiri.
Apa hubungannya dengan TI atau teknologi komputer
pada umumnya? Jelas, TI merupakan bagian terpenting (tapi bukan yang pertama)
dari CRM karena tanpa kemampuan teknologi komputer yang handal untuk mengolah
besarnya informasi yang berhasil dikumpulkan, CRM akan lumpuh dan tidak ada
artinya.
PENGERTIAN
KONSERVATIF
Konservatisme adalah
sebuah filsafat politik yang mendukung
nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari bahasa Latin, conservāre, melestarikan;
"menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki
nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai
kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak konservatif
berusaha melestarikan status quo, sementara yang
lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante.
Samuel
Francis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai
“bertahannya dan penguatan orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan
kebudayaannya yang dilembagakan.”[1] Roger Scruton menyebutnya
sebagai “pelestarian ekologi sosial” dan “politik penundaan, yang tujuannya
adalah mempertahankan, selama mungkin, keberadaan sebagai kehidupan dan
kesehatan dari suatu organisme sosial.
Jadi
pada intinya konservatif adalah sikap yang bertahan pada budaya lama dan tidak
mau menerima perubahan terbaru, orang konservatif berpikir bahwa perubahan
tidak menguntungkan bahkan dapat menyebabkan kerugian tersendiri
PENGIMPLEMENTASIAN
CRM PADA PERUSAHAAN KONSERVATIF
Ada beberapa cara yang menurut
kami bisa merubah pemikiran konserfatif tersebut,beberapa cara yang diyakini
penulis adalah :
o
Pembelajaran
Pembelajaran
disini dimaksudkan agar perusahaan belajar pengalaman perusahaan yang sudah
menerapkan CRM dan betapa mengeuntungkannya jika CRM diterapkan dalam
perusahaan
o
Simulasi
Simulasi
dengan menggunakan CRM yang berbasiskan IT, biasanya perusahaan konservatif
masih menolak adanya IT diperusahaan dikarena kan proses bisnis yang lama masih
menguntungkan menurutnya. Tapi dengan adanya simulasi penerapan IT disini
mereka dapat belajar dan mengerti jika penerapan IT diperusahaan bagus untuk
memperbaiki proses bisnisnya dan bahkan dapat membuat loyal costumer puas akan kinerja perushaan.
o
Persiapan
Setelah
perusahaan mengerti betapa menguntungkannya menanamkan CRM pada perusahaan maka
langkah selanjutnya kita dapat mengimplementasikan CRM kedalam perusahaan dan
perusahaan dapat menyaipkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menerapkan CRM.
o
Pengimplementasian
Untuk
mengimplementasikan sebuah strategi CRM, diperlukan paling tidak 3 (tiga)
faktor kunci yaitu (1) orang-orang yang profesional (kualifikasi memadai), (2)
proses yang didesain dengan baik dan (3) teknologi yang memadai (leading-edge
technology). Tenaga yang profesional tidak saja mengerti bagaimana menghadapi
pelanggan tetapi juga mengerti cara menggunakan teknologi (untuk CRM). Apapun
tanpa desain yang baik akan gagal, begitu juga CRM. Perusahaan pengguna CRM
harus sudah mengetahui tujuan (business objectives) dan tuntutan bisnis
(business requirements) yang diinginkan dari implementasi CRM ini. Teknologi
CRM paling tidak harus memiliki elemen-elemen berikut:
o
Aturan-aturan Bisnis: tergantung dari kompleksitas transaksi, aturan-aturan bisnis harus dibuat
untuk memastikan bahwa transaksi dengan pelanggan dilakukan dengan efisien.
Misalnya pelanggan dengan pembelian besar yang mendatangkan keuntungan besar
harus dilayani oleh staf penjualan senior dan berpengalaman, dst.
o
Penggudangan Data (data warehousing): konsolidasi dari informasi tentang pelanggan harus
dilakukan dalam satu sistem terpadu. Hasil analisa harus mampu menampilkan
petunjuk-petunjuk tertentu tentang pelanggan sehingga staf penjualan dan
marketing mampu melakukan kampanye terfokus terhadap grup pelanggan tertentu.
Nantinya gudang data ini juga harus mampu menaikkan volume penjualan dengan
cross-selling atau up-selling.
o
Situs (web): jelas CRM
harus memiliki kemampuan swalayan. Hanya aplikasi berbasis situs (web based)
yang bisa mendukung ini. Pelanggan bisa melakukan transaksi sendiri, tahu
berapa yang harus dibayar, dsb.
o
Pelaporan (reporting): teknologi CRM harus mampu menghasilkan laporan yang akurat dan komprehen,
nantinya berguna untuk menganalisa kelakuan pelanggan, dll.
o
Meja Bantu (helpdesk): teknologi yang mampu mengintegrasikan informasi pelanggan ke aplikasi
meja bantu akan menunjukkan ke pelanggan seberapa serius sebuah enterprise
menangani pelanggannya.
SUMBER
:
http://yulia64.tripod.com/CRM.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar