GREEN COMPUTING
Nama :
1.Fairuz Rahman (1501153721)
2.Arvin Tobias (1501150625)
3.Kevin Samantha (1501155802)
4.Charles (1501149232)
5. Calvin Erbianco (1501152946)
Komputasi hijau
Komputasi hijau (bahasa Inggris: green computing) adalah
kajian dan praktik penggunaan sumber daya komputer secara efisien. Sasaran
primer program-program tersebut adalah pencakupan TBL
(triple bottom line: manusia, planet, laba), suatu pengembangan spektrum
nilai dan kriteria untuk pengukuran kesuksesan organisasi. Sasarannya antara lain adalah
untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi selama umur produk, dan meningkatkan daur ulang serta biodegradasi bagi produk gagal dan limbah
pabrik.
Sistem TI modern
bergantung pada campuran rumit manusia, jaringan, serta perangkat keras.
Karenanya, suatu prakarsa komputasi hijau harus bersifat sistematis dan
ditujukan bagi masalah yang semakin rumit. Unsur-unsur dari solusinya dapat
berupa kepuasan pengguna
akhir, restrukturisasi manajemen, kepatuhan terhadap regulasi, pembuangan
limbah elektronik, telecommuting, virtualisasi sumber daya server,
penggunaan energi, solusi thin client, serta ROI
(return on investment).
Definisi
Komputasi Hijau (Green Computing) adalah adalah suatu cara atau metode
dalam ruang lingkup penggunaan komputer dan perangkat IT lainnya untuk
menghemat energi, mengurangi pemanasan global maupun pencemaran lingkungan.
Dalam komputasi hijau lebih mengacu pada komputasi yang ramah lingkungan.
Tujuan komputasi hijau sama dengan gerakan go green pada umumnya yaitu
mengurangi penggunaan bahan berbahaya. Dari sisi perangkat keras, perangkat
komputer yang sudah memiliki sertifikasi energy star merupakan standar
internasional untuk sebuah produk energi yang efisien. Dari sisi perangkat
lunak yang menerapkan fungsi untuk mengendalikan penghematan sumber daya
perangkat listrik. Dalam komputasi hijau cenderung lebih dilihat dari
penggunanya. Dengan keahlian dan pemikiran pengguna yang bisa membuat suatu
barang elektronik yang sudah tidak terpakai (bekas) dapat digunakan kembali
sehingga tidak perlu untuk membuangnya menjadi sampah.
Latar Belakang Green Computing
Latar
belakang Istilah green computing muncul tidak hanya seiring dengan meningkatnya
biaya energi dan potensi penyimpanan, tetapi juga karena dampak terhadap
lingkungan.
Pengertian
dari Green Computing atau Komputasi Hijau itu sendiri yaitu suatu ilmu
atau penerapan tentang bagaimana kita menggunakan sumber daya komputer atau
perangkat elektronik yang kita miliki secara efisien dan ramah lingkungan.
Sasaran utama green computing adalah bumi ini sendiri, manusia, serta laba/keuntungan.
Tujuannya jelas untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang berbahaya terhadap
lingkungan, mengefisiensi penggunaan energi, menyeimbangkan antara teknologi
dan lingkungan agar tercipta suatu teknologi yang ramah lingkungan dan tidak
merusak alam atau lingkungan hidup serta menerapkan daur ulang pada bahan-bahan
pembuat komputer. Salah satu langkah yang mudah untuk mengefisien kan
penggunaan energi adalah penggunaan laptop dari pada komputer pribadi di rumah,
secara tidak langsung cara ini dilakukan untuk menghemat energi.
Cikal bakal
tercetusnya green computing berasal dari Badan Perlindungan Lingkungan di Amerika yang
meluncurkan program Energy Star pada tahun 1992. Energy star itu
sendiri ialah sebuah program yang melabeli efisiensi energi pada hardware dan
sumber daya komputer yang ramah lingkungan dan hemat energy. Program ini
kemudian menyebar di sekitar Eropa dan Asia.
Penerapan Green Computing
Penerapan Green computing memiliki
beberapa cara , seperti konsolidasi infrastruktur, penggunaan daya keseluruhan
yang lebih rendah, dan pemanfaatan sistem yang lebih optimal untuk melakukan berbagai pola kerja.
Ini juga termasuk merangkul dan mengadopsi bahan berbasis industri-industri
terkemuka yang memiliki masalah dengan dampak pada lingkungan yang hijau. Solusi pada jaringan
menurunkan overhead CPU dan meningkatkan pemanfaatan sistem,
dengan demikian dampak langsungnya yang dapat dirasakan adalah menurunya
tagihan listrik. Contoh pengaplikasian komputasi hijau yang lain adaah
penggunaan CPU dan komputer server yang hemat energi.
Green Computing yang juga bertujuan
untuk mencapai kelayakan ekonomi melakukan pengembangan-pengembangan terhadap
praktek produksi ramah lingkungan , komputer hemat energi dan peningkatan
prosedur pembuangan serta daur ulang.
- Untuk mempromosikan konsep green
computing,maka ada empat pendekatan yang dilakukan :
- Green use : Meminimalkan konsumsi listrik perangkat komputer dalam cara yang ramah lingkungan.
- Green disposal : membuat kembali komputer yang sudah ada atau mendaur ulang perangkat elektronik yang tidak digunakan.
- Green design : Merancang komputer yang hemat energi , server , printer, proyektor dan perangkat digital lainnya.
- Green Manufactur : Meminimalkan limbah selama proses pembuatan komputer dan mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Pemerintah dan pihak yang berwenang pun
turut aktif memplokamirkan konsep green computing ini dengan melakukan beberapa
program serta membuat peraturan-peraturan untuk menegakkannya.
- Selain itu ada pula beberapa langkah sederhana
agar penggunaan komputer lebih ramah lingkungan dan efisien energi.
Diantaranya :
- Menggunakan mode tidur atau hibernasi ketika tidak menggunakan komputer dalam jangka waktu yang lama.
- Menggunakan monitor layar datar atau LCD, bukan monitor tabung sinar katoda konvensional CRT.( LCD hanya memerlukan daya listrik yang kecil untuk pengoperasiannya dan tidak mengeluarkan emisi radiasi yang berbahaya jika dibandingkan dengan monitor CRT. Rata-rata monitor komputer memerlukan daya listrik 110 watt, sedangkan LCD memerlukan sekitar 30 hingga 40 watt.)
- Membeli komputer notebook hemat energi, bukan komputer desktop.
- Mengaktifkan fitur manajemen daya untuk kendali konsumsi energi.
- Mematikan komputer pada akhir penggunaan.
- Mengisi ulang cartridge printer, bukan membeli lagi yang baru.
- Memperbaiki perangkat yang ada, bukan langsung mengganti dengan komputer baru.
- Gunakan metode tanpa kertas untuk berkomunikasi
- Gunakan komputer yang memenuhi persyaratan energy star
- Pilih mematikan monitor dari pada menggunakan screen saver
- Gunakan power saving setting pada laptop
- Kurangi penggunaan backlight
- Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
- Melakukan upgrade RAM laptop dari pada membeli laptop baru
BINUS
: Universitas yang menerapkan Green Computing
Binus memiliki 800 lebih ruangan yang
terdapat didalam kampus anggrek,tiap ruangan difasilitasi setidaknya 1 komputer
yang terintegrasi dengan database, untuk ruang mengajar dan untuk pelatihan
prakteknya binus memiliki 40an computer yang sudah dilengkapi segala
fasilitasnya
Pada lantai 6 setidaknya terdapat 25
ruangan yang sudah dilengkapi dengan computer yang sudah menerapkan green
computing,dan tiap ruangan tersebut terdapat 40 komputer,jadi binus setidaknya
memiliki 120 komputer yang sudah dilengkapi atau sudah memenuhi komputasi hijau
pada lantai 6 kampus anggrek.
Binus melakukan pengembangan terhadap
fasilitas komputernya,yang dulu pada tahun 2007an komputer menggunakan OS
windows versi lama, dan pada tahun 2011 sampai sekarang binus menggunakan OS
windows 7 dalam komputernya.
Untuk mahasiswa binus menyediakan
fasilitas kartu flazz untuk absensi dan untuk pendaftaran pada LIM (Layanan
Induk Mahasiswa),dengan menggunkan ini Binus sudah mengurangi pengurangn kertas
pada kinerjanya.
Wifi yang disediakan binus
terbatas,pada sekitar jam 9-10 fasilitas wifi dimatikan untuk meningkatkan
efesiensi kegunaan wifi itu sendiri,karena rata-rata mahasiswa hanya memiliki
jam kuliah sampai jam 9.
Dalam peminjaman buku pada perpustakaan
Binus,mahasiswa dapat meminjam buku tersebut dengan hanya menggunakan fasilitas
yang telah diberikan binus yaitu kartu flazz,sehingga binus dapat mengahasilkan
suasana yang nyaman dan praktis untuk mahasiswanya.
(Sumber : Pengalaman Pribadi)
Sumber :
5. http://fitriansyah76.wordpress.com/2008/12/02/perbedaan-monitor-crt-dan-lcd/